Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Minggu, 09 Juni 2013

LAPORAN DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
EFIKASI HERBISIDA DAN KALIBRASI SPRAYER














Reo Sambodo                                                 100110
Wahyu Aji Purwoko                                     100110
Waris                                                               11011013
Lina Astuti                                                      110110
Edi Nugroho                                                   110110


FAKULTAS AGROINDUSTRI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
2013

I.          PENDAHULUAN


A.    Latar belakang
Sprayer (alat penyemprot) adalah suatu alat untuk membuat cairan menjadi kabut dibawah suatu tekanan udara melalui suatu nozzsell (alat pemercik). Sprayer ada bermacam-macam antara lain knapsack sprayer, compession, mist blower dan traktor sprayer.
       Knapsack sprayer ialah type sprayer yang paling sederhana memerlukan pemompaan kontinyu selama dipakai untuk memperoleh tekanan konstan bentuknya seperti alat musik. Sprayer ini baik untuk fungisida dan insekta tetapi dapat juga digunakan untuk herbisida asal digunakan nozzel yang cocok. Model yang lebih mahal mempunyai tangki yang lebih besar dan dapat ditaruh dipinggang. Kebanyakan mempunyai pompa perlahan-lahan sehingga diperoleh volume pancaran yang rendah dan merata. Model yang paling praktis pemompaan dilakukan dengan tangki kiri sedangkan penyemprotan dengan tangki kanan. Dengan demikian kecepatan cairan yang dipancarkan dapat dipertahankan konstan.

Dua tipe herbisida menurut aplikasinya
Terdapat dua tipe herbisida menurut aplikasinya: herbisida pratumbuh (preemergence herbicide) dan herbisida pascatumbuh (postemergence herbicide). Yang pertama disebarkan pada lahan setelah diolah namun sebelum benih ditebar (atau segera setelah benih ditebar). Biasanya herbisida jenis ini bersifat nonselektif, yang berarti membunuh semua tumbuhan yang ada. Yang kedua diberikan setelah benih memunculkan daun pertamanya. Herbisida jenis ini harus selektif, dalam arti tidak mengganggu tumbuhan pokoknya.

Cara kerja herbisida
Pada umumnya herbisida bekerja dengan mengganggu proses anabolisme senyawa penting seperti pati, asam lemak atau asam amino melalui kompetisi dengan senyawa yang "normal" dalam proses tersebut. Herbisida menjadi kompetitor karena memiliki struktur yang mirip dan menjadi kosubstrat yang dikenali oleh enzim yang menjadi sasarannya. Cara kerja lain adalah dengan mengganggu keseimbangan produksi bahan-bahan kimia yang diperlukan tumbuhan.
Contoh:
glifosat (dari Monsanto) mengganggu sintesis asam amino aromatik karena berkompetisi dengan fosfoenol piruvat
fosfinositrin mengganggu asimilasi nitrat dan amonium karena menjadi substrat dari enzim glutamin sintase.

B.     Tujuan Praktikum
1.      Untuk mengetahui pola sebaran hasil penyemprotan cairan herbisida dengan sprayer.
2.      Untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi dari suatu hasil penyemprotan sesuai dengan dosis yang ditentukan.
3.      Untuk mengetahui keracunan oleh herbisida kontak dan sistematik.
4.      Agar mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan antara gejala herbisida sistematik dan herbisida kontak secara langsung.
      











II.       TINJAUN PUSTAKA


Herbisida yang selektif merupakan suatu herbisida yang sangat beracun untuk suatu jenis tumbuhan tertentu, akan tetapi tidak beracun untuk tumbuhan lainnya yang berbeda terutama familinya.Bila herbisida ini dipergunakan pada suatu komunitas di lapangan, maka
mungkin sebagian dari tumbuhan yang ada akan mati, tetapi tumbuhan lainnya tidak apa-apa, seolah-olah tidak ada gangguan apa-apa, walaupun gangguan itu sebenarnya ada, tetapi hanya sedikit.

Selektivitas dari suatu Herbisida tergantung kepada 4 hal :
1. Bentuk morfologi dari tumbuhan tersebut
2. Peran Herbisida itu sendiri
3. Peran lingkungan
4. Peran cara aplikasi.

Bentuk morfologi
          Perbedaan tumbuhan menunjukkan perbedaan kepekaan pada suatu Herbisida, yang sangat ditentukan oleh faktor dalam dan luar, yang memungkinkan Herbisida masuk, kontak, translokasi dan merusak fungsi utama. Bagian luar tumbuhan merupakan pertimbangan pertama bagi selektivitas Herbisida.
1        Disekitar pohon perkebunan yang tinggi dan batangnya berkayu dapat memungkinkan   pemberantasan gulma yang berada di bawahnya tanpa mengganggu pohon tersebut.
2        Daun dengan kedudukan tegak, sempit dan sangat berlilin akan menolak semprotan Herbisida daripada daun yang datar, luas dan tak berlilin. Daun yang tua dan banyak stomata memungkinkan Herbisida mudah masuk ke dalam jaringan tanaman. Tumbuhan berdaun lebar mempunyai meristem pada ujung tumbuhan, yang langsung menyongsong hasil semprotan,sedangkan tumbuhan berdaun sempit meristem dilindungi sehingga kurang peka akan Herbisida.
3        Perakaran yang dalam menjadikan tumbuhan agak toleran pada herbisida tanah yang sering tersebar hanya dekat permukaan saja. Sedangkan tumbuhan dengan perakaran dangkal akan segera terpengaruh. (Gulma annual berakar dangkal dan gulma perennial berakar dalam).
                  
Peran herbisida
1        Bentuk molekul menentukan pengaruh pada gulma sasaran, meskipun dalam satu golongan herbisida 2,4 - D yang mempunyai dua khlorin menjadi kurang aktif pada gulma perennial dibandingkan dengan 2, 4, 5 - T yang mempunyai tiga khlorin.
2        Tentang konsentrasi Herbisida, jumlahnya dapat menentukan terjadi hambatan atau peracunan pada suatu gulma. Pada umumnya dengan makin meningkatnya konsentrasi makin meningkat pula penekanannya.
3        Mode of action, aspek ini juga termasuk yang penting dalam pengaruhnya pada selektivitas Herbisida, yang sangat tergantung sifat kimiawi tumbuhan maupun herbisidanya sendiri.

Peran lingkungan
1        Lingkungan.
Dapat memodifikasikan semua faktor yang mempengaruhi selektivitas Herbisida. Dalam hal ini panjang dan intensitas cahaya matahari perlu dipertimbangkan, beberapa Herbisida dapat terdekomposisikan oleh cahaya tersebut. Untuk hasil kerja yang maksimal herbisida kontak maupun sistemik tergantung daripada adanya cahaya, matahari, seperti Herbisida penghambat proses fotosintesis.
2.      Air dan Curah Hujan.
Menentukan absorbsi Herbisida oleh akar. Curah hujan mencuci Herbisida yang ada pada bagian tumbuhan maupun di atas tanah masuk ke dalam tanah, yang akan menghilangkan efek daripada herbisida.
3.      Suhu.
Banyak mempengaruhi fungsi-fungsi dalam tumbuh-tumbuhan seperti masuk dan pergerakan herbisida. Dan juga berpengaruh pada daya menguapnya.
4.      Angin.
Dapat berpengaruh pada hasil semprotan pada daun maupun tanah sehingga cepat terjadi penguapan dan tidak pada sasaran saat penyemprotan.
5.      Tanah.
Absorbsi, pencucian dan degradasi herbisida akan dipengaruhi oleh kadar liat, bahan organik, pH dan mikroorganisme. Efek Herbisida secara kimiawi dan biologis akan dipengaruhi oleh interaksi dari bahan organik, pH, mikroorganisme dan absorbsi seperti tanah berpasir membutuhkan sedikit Herbisida daripada tanah berat (liat).

Peran cara aplikasi

1.         Cara aplikasi
Penting dalam penentuan derajat keberhasilan pengendalian gulma seperti aplikasi yang mengurangi kontak dengan tanaman budidaya dan memperbanyak kontak dengan gulma ialah dalam alur, setempat, langsung dan lain-lain.
2.         Waktu
Aplikasi mempunyai pengaruh juga dalam aktivitas Herbisida. Gugusan non selektif dengan pengaruh residu rendah biasanya diaplika-sikan sebagai Herbisida pra tanam. Herbisida pra tumbuh dirancang untuk gugusan yang dapat diabsorbsi dalam tanah, yang akan tetap tinggal pada lapisan tanah di permukaan. Karenanya tanaman budidaya pada kedalaman 5 - 8 cm. tak dapat terpengaruh. Gulma yang mempunyai perakaran banyak dalam permukaan tanah akan menjadi peka gugusan Herbisida pra tumbuh.


III.    METODOLOGI PRAKTIKUM

A.    Waktu dan Tempat  :
Hari kamis jam 14.00 – 16.00 WIB di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di taman depan fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
B. Bahan dan Alat :
1          Bahan :
a.         Air
b.        Herbisida
2.        Alat:        
a.         Gelas Ukur
b.        Pengaduk
c.         Seprayer Gendong
d.        Stopwatch
C. Cara Kerja
Efikasi Herbisida
1)        Disiapkan Herbisida yang akan digunakan
2)        Larutkan Herbisida tersebut dengan menggunakan air yang sudah disediakan
3)        Disiapkan  sprayer lengkap dengan noselnya, tangkai nosel diklem  pada standar   dengan arah sejajar alur talang dibawahnya
4)        Tangkai diisi cairan kemudian dipompa, kedudukan nosel diatur sehingga jatuhmya penyemprotan pada talang simetris.
5)        Disemprotkan diatas talang dan selama penyemprotan tekanan dibuat konstan.
6)        Pada akhir penyemprotan air yang tertampung dalam botol supaya diukur dengan gelas ukur.
7)        Dicatat waktu dari awal hingga akhir penyemprotan
8)        Pekerjaan ini diulangi hingga 3 kali dan hasilnya dipukul rata.
9)        Penyemprotan ditampung dalam gelas ukur sehingga dapat diperoleh hubungan antara volume hasil penyemprotan dengan waktu.





























IV.    HASIL PENGAMATAN
























V.       PEMBAHASAN

Pengendalian hama dengan menggunakan herbisida yang beragam macamnya, herbisida kontak dan herbisida sistematik. Herbisida kontak adalah herbisida yang dalam pemakainya cukup sekali karena herbisida ini alngsung kebagian tanaman yang terkena dan untuk herbisida sistematik cara kerjanya dengan menggunakan translokasi dulu dan kemudian diakumulasikan keseluruh bagian tanaman yang mengalami reproduksi.
            Cara penggunaan herbisida ini dengan cara penyemprotan langsung ketanaman dan gulma yang akan dimusnakan atau dimatikan dalam cara kerja herbisida kontak tanaman atau gulma yang terkena akan nampak pada hari ini juga dan selambat-lambatnya esoh harinya, dan dalam herbisida sistematik gejala yang ditimbulkan akan terlihat pada hari ke 2-3 setelah penyemprotan.
            Pada herbisida sistematik dapat juga menjadi herbisida kontak apabila dosis yang dilakukan melebihi dosis yang ada karena herbisida ini menjalar keseluruh bagian tanaman dan herbisida ini akan berjalan terus-menerus sebelum tanaman itu mati.
Sebelum melakukan penyemprotan penutup tabung harus tertutup dengan rapat. Cairan yang terdapat didalam tabung terlebih dahulu harus dikocok, hal Ini dimaksudkan agar air dengan herbisida tercampur secara merata. Waktu yang diperlukan untuk menyemprotkan 500 ml air dan 5 ml herbisida sekitar 1,1238 menit, jadi kecepatan rata – rata larutan yang keluar dari nosel adalah sebesar 449, 36821 ml/menit. Dalam hal kecepatan penyemprotan kepekatan cairan juga sangat berpengaruh, karena lubang yang terdapat pada nosel ukuranya relatif kecil senhingga mudah tersumbat. Masalah sering tersumbat ini dapat diatasi dengan cara menyaring cairan yang akan dimasukkan kedalam tabung/sprayer.








VI.    KESIMPULAN

1.      Sistem kerja herbisida sistematik perlahan atau mempunyai waktu yang lebih lama.
2.      Herbisida sistematik dapat juga menjadi herbisida kontak apabila dalam dosisnya dilebihkan atau tidak menuruti dosis yang dianjurkan atau melebihi dosis yang dianjurkan.
3.      Agar distribusi herbisida yang disemprotkan dapat merata keseluruh permukaan, maka yang perlu diperhatikan adalah tinggi nosel dari permukaan tanah harus tetap dan kecepatan jalan juga harus diperhatikan atau dijaga agar tetap konstan
4.      Dalam penyemprotan herbisida juga harus diperhatikan waktunya juga, karena kalau penyemprotan pada saat cuaca agakmendung juga dapat mempengaruhi hasilnya.



















DAFTAR PUSTAKA

Anonim ,2009. Petunjuk Dasar-Dasar Pertanian. Universitas Wangsa Manggala. Yogyakarta.

Hudi Matnawy, 1989. Perlindungan Tanaman. Klaten. Yogyakarta.

                              Rahmat Rukmana H, 1999. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Sri Setyati, 1996. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.
S
Triharso. 1994. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Kanisius. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.




1 komentar:

Unknown mengatakan...

maaf mas koreksi ya , di posting-an mas inikan kan ada tercantum nama saya . tapi kok No mahasiswa saya tidak lengkap mas ya ..? kalo boleh dilengkapi ini mas Nim saya 11011025 a/n Edi Nugroho ... hahahaaa

Posting Komentar