Coincides with the birthday of former President Soeharto, June 8, in the hamlet today Kemusuk, Argomulyo village, Sedayu District, Bantul, Yogyakarta, held the inauguration of the memorial museum of the Great General.
A land area of 3,620 square meters was converted into a museum to commemorate the service and dedication during his tenure the second president Soeharto Indonesia.
In addition, the museum also exhibited a variety of awards, achievements and successes that have been achieved in the struggle for the nation Soeharto Indonesia.
"Memorial is made not to idolize Suharto, but to commemorate the service and devotion to the nation and state of Indonesia," said Aryo Winoto, nephew Suharto.
According to Aryo, this museum is made to be a lesson and a source of inspiration for the younger generation.
Museum built by Probosutedjo, brother of Suharto, consisting joglo of 600 square meters, the house Notosudiro - Suharto great-grandparent - an area of 475 square meters, the house Admosudiro - grandparent HM Soeharto - 250 square meters and an area where Suharto was born 63 square meters.
Attended the inauguration of the memorial Suharto Suharto's sons and daughters, the Coordinating Minister for People's Welfare Agung, Defense Minister Purnomo Yusgiantoro, Minister of Education and Culture M. Noah, Hanura chairman Wiranto, and government officials in Yogyakarta, and Yogyakarta Palace officials.
Jumat, 28 Juni 2013
Fun - Carry on
Give me a second I,I need to get my story straightMy friends are in the bathroom getting higher than the Empire StateMy lover she’s waiting for me just across the barMy seat’s been taken by some sunglasses asking bout a scar, andI know I gave it to you months agoI know you’re trying to forgetBut between the drinks and subtle thingsThe holes in my apologies, you knowI’m trying hard to take it backSo if by the time the bar closesAnd you feel like falling downI’ll carry you home
TonightWe are youngSo let’s set the world on fireWe can burn brighter than the sun
TonightWe are youngSo let’s set the world on fireWe can burn brighter than the sun
Now I know that I’m notAll that you gotI guess that I, I just thoughtMaybe we could find new ways to fall apartBut our friends are backSo let’s raise a cup‘Cause I found someone to carry me home
TonightWe are youngSo let’s set the world on fireWe can burn brighter than the sun
TonightWe are youngSo let’s set the world on fireWe can burn brighter than the sun
Carry me home tonight (Nananananana)Just carry me home tonight (Nananananana)Carry me home tonight (Nananananana)Just carry me home tonight (Nananananana)
The moon is on my sideI have no reason to runSo will someone come and carry me home tonightThe angels never arrivedBut I can hear the choirSo will someone come and carry me home
TonightWe are youngSo let’s set the world on fireWe can burn brighter than the sun
TonightWe are youngSo let’s set the world on fireWe can burn brighter than the sun
So if by the time the bar closesAnd you feel like falling downI’ll carry you home tonight
TonightWe are youngSo let’s set the world on fireWe can burn brighter than the sun
TonightWe are youngSo let’s set the world on fireWe can burn brighter than the sun
Now I know that I’m notAll that you gotI guess that I, I just thoughtMaybe we could find new ways to fall apartBut our friends are backSo let’s raise a cup‘Cause I found someone to carry me home
TonightWe are youngSo let’s set the world on fireWe can burn brighter than the sun
TonightWe are youngSo let’s set the world on fireWe can burn brighter than the sun
Carry me home tonight (Nananananana)Just carry me home tonight (Nananananana)Carry me home tonight (Nananananana)Just carry me home tonight (Nananananana)
The moon is on my sideI have no reason to runSo will someone come and carry me home tonightThe angels never arrivedBut I can hear the choirSo will someone come and carry me home
TonightWe are youngSo let’s set the world on fireWe can burn brighter than the sun
TonightWe are youngSo let’s set the world on fireWe can burn brighter than the sun
So if by the time the bar closesAnd you feel like falling downI’ll carry you home tonight
Kadar C-Organik
Menurut Winarso, (2005) Tanah adalah
produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak dipermukaan sampai
kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan,
yakni bahan induk, iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi, dan
waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat
dibedakan dari cirri-ciri bahan induk asalnya baik secara fisik kimia, biologi,
maupun morfologinya.
Bahan
organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu system kompleks dan
dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman atau binatang yang terdapat di
dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi
oleh faktor biologis, fisika, dan kimia. Bahan organik tanah adalah semua jenis
senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk fraksi bahan organik
ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik didalam air, dan bahan organik
yang stabil atau humus. Kadar C-organik tanah cukup bervariasi, tanah mineral
biasanya mengandung C-organik antara 1 hingga 9%, sedangkan tanah gambut dan
lapisan organik tanah hutan dapat mengandung 40 sampai 50% C-organik dan
biasanya < 1% di tanah gurun pasir. (Fadhilah, 2010)
Budidaya organik nyata meningkatkan
kandungan karbon tanah. Karbon merupakan komponen paling besar dalam bahan
organik sehingga pemberian bahan organik akan meningkatkan kandungan karbon
tanah. Tingginya karbon tanah ini akan mempengaruhi sifat tanah menjadi lebih
baik, baik secara fisik, kimia dan biologi. Karbon merupakan sumber makanan mikroorganisme
tanah,s ehingga keberadaan unsur ini dalam tanah akan memacu
kegiatan mikroorganisme sehingga meningkatkan proses dekomposisi tanah dan juga
reaksi-reaksi yang memerlukan bantuan mikroorganisme, misalnya pelarutan P,
fiksasi N dan sebagainya (Utami dan Handayani, 2003).
Tabel
2. Pengaruh perlakuan terhadap kandungan Asam Humat, Asam Fulfat, N Total, dan
K tersedia
No.
|
Perlakuan
|
Asam humat (%)
|
Asam fulfat (%)
|
N total (%)
|
K tersedia (mg/100
gr)
|
1
|
Pertanian Organik 1
|
0,33 a
|
0,35 a
|
0,23 a
|
1,78 b
|
2
|
Pertanian Organik 2
|
0,24 d
|
0,31 b
|
0,21 cd
|
1,17 c
|
3
|
Pertanian Non organik
1
|
0,16 f
|
0,22 de
|
0,22 b
|
2,12 a
|
4
|
Pertanian Non organik
2
|
0,26 c
|
0,22 de
|
0,21 cd
|
0,83 d
|
5
|
Pertanian Non organik
3
|
0,26 c
|
0,17 f
|
0,19 e
|
0,66 e
|
6
|
Pertanian Non organik
4
|
0,17 e
|
0,25 c
|
0,17 f
|
0,60 f
|
Keterangan:
Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata dengan
jenjang 95%
Kandungan
c-organik menurut tipe fisiogami yakni kedalaman 0-10 cm memiliki kandungan
C-organik 4 %, kedalaman 10-20 cm adalah 3,38 % dan kedalaman 20-30 cm adalah
2,52 % dengan harkat sedang sampai tinggi. Fisiognomi II kedalaman 0-10 cm
kandungan C-organik adalah 5,00 %, kedalaman 10-20 cm adalah 2,67 % dan
kedalaman 20-30 adalah 2,38 % dengan harkat sedang sampai tinggi. Fisiognomi
III pada kedalaman 0-10 cm kandungan C-organik adalah 5,63 %, kedalaman 10-20
cm adalah 3,89 % dan kedalaman 20-30 cm adalah 3,56 % dengan harkat tinggi
hingga sangat tinggi. kandungan C-organik cenderung menurun dengan semakin
dalamnya tanah. Hal ini dapat disebabkan oleh akumulasi bahan organik yang
berasal dari dekomposisi seresah lebih banyak di bagian atas (supriono dkk, 2009).
B.
Identifikasi
Pupuk An Organik
Pupuk adalah
suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah
sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang
khusus, pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara
tanaman.Berbicara tentang tanaman tidak akan lepas dari masalah pupuk. Dalam
pertanian modern, penggunaan materi yang berupa pupuk adalah mutlak untuk
memacu tingkat produksi tanaman yang diharapkan.Seperti telah diketahui bersama
bahwa pupuk yang diproduksi dan beredar dipasaran sangatlah beragam, baik dalam
hal jenis, bentuk, ukuran, maupun kemasannya. Pupuk–pupuk tersebut hampir 90%
sudah mampu memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman, dari unsur makro hingga
unsur yang berbentuk mikro. Kalau tindakan pemupukan untuk menambah bahan-bahan
yang kurang tidak segera dilakukan tanaman akan tumbuh kurang sempurna,
misalnya menguning, tergantung pada jenis zat yang kurang.Menurut hasil
penelitian setiap tanaman memerlukan paling sedikit 16 unsur (ada yang
menyebutnya zat) agar pertumbuhannya normal. Dari ke 16 unsur tersebut, tiga
unsur (Carbon, Hidrogen, Oksigen) diperoleh dari udara, sedangkan 13 unsur lagi
tersedia oleh tanah adalah Nitrogen (N), Pospor (P), Kalium (K), Calsium (Ca),
Magnesium (Mg), Sulfur atau Belerang (S), Klor (Cl), Ferum atau Besi (Fe),
Mangan (Mn), Cuprum atau Tembaga (Cu), Zink atau Seng (Zn), Boron (B), dan
Molibdenum (Mo). Tanah dikatakan subur dan sempurna jika mengandung lengkap
unsur-unsur tersebut diatas. Ke-13 unsur tersebut sangat terbatas jumlahnya di
dalam tanah. Terkadang tanah pun tidak mengandung unsur-unsur tersebut secara
lengkap. Hal ini dapat diakibatkan karena sudah habis tersedot oleh tanaman
saat kita tidak henti-hentinya bercocok tanam tanpa diimbangi dengan pemupukan.
Kalau dilihat dari jumlah yang disedot tanaman, dari ke-13 unsur tersebut hanya
6 unsur saja yang diambil tanaman dalam jumlah yang banyak. Unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah yang banyak tersebut disebut unsur makro. Ke-6 jenis
unsur makro tersebut adalah N, P, K, S, Ca, dan Mg. (Marsono.2001)
Pupuk dapat
dikelompokkan berdasarkan kandungan dan jumlah unsure hara,reaksi kimia,maupun
fisiologis,senyawa bentuk dan pembuatannya.berdasarkan bentuk fasanya pupuk
dibedakan atas pupuk padat,cair,dan gas.pupuk padat dapat dikelompokkan
berdasarkan bentuknya,yaitu : 1> pupuk berbentuk serbuk halus,tepung,atau
Kristal (missal ZA atau ammonium sulfat),2> pupuk berbentuk butiran halus
atau granule ( missal urea),3> pupuk berbetuk butiran kasar(missal TSP)dan
4> pupuk berbetuk briket (missal urea briket),pupuk berfasa cair biasanya
disimpan dalam botol atau drum atau tanki ( missal:larutan urea,wuxal,ammonia
cair).Pupuk berfasa gas biasanya disimpan dalam tanki bertekanan (missal Amonia
atau NH3).
Berdasarkan
senyawanya,pupuk digolongkan menjadi : 1).pupuk organic ( kompos,pupuk
kandang,pupuk hijau,guano),dan 2). Pupuk anorganik ( contoh :ZA,Urea,TSP,KCl
atau MOP).berdasarkan pembuatannya,pupuk digolongkan menjadi 2 yaitu 1). Pupuk
alam ( contoh : ppuk kandang ,Guano,rock phosphate/RP atau batuan fosfat ) dan
2). Pupuk anorganik (contoh urea,ZA,KCl).berdasrkan kandungan menjadi : 1).
Pupuk N,yaitu pupuk yang mengandung nitrogen ( contoh : Urea (46-0-0) atau
ammonium sulfat) 2). Pupuk P yaitu pupuk yang mengandung fosfor ( contoh TSP (0-46-0)
ESP (0-16-0),3). Pupuk K yaitu pupuk yang mengandung kalium (cotoh :KCl atau
MOP (0-0-60),ZK atau kalium sulfat (0-0-50).
Kadar C-Organik
Menurut Winarso, (2005) Tanah adalah
produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak dipermukaan sampai
kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan,
yakni bahan induk, iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi, dan
waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat
dibedakan dari cirri-ciri bahan induk asalnya baik secara fisik kimia, biologi,
maupun morfologinya.
Bahan
organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu system kompleks dan
dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman atau binatang yang terdapat di
dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi
oleh faktor biologis, fisika, dan kimia. Bahan organik tanah adalah semua jenis
senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk fraksi bahan organik
ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik didalam air, dan bahan organik
yang stabil atau humus. Kadar C-organik tanah cukup bervariasi, tanah mineral
biasanya mengandung C-organik antara 1 hingga 9%, sedangkan tanah gambut dan
lapisan organik tanah hutan dapat mengandung 40 sampai 50% C-organik dan
biasanya < 1% di tanah gurun pasir. (Fadhilah, 2010)
Budidaya organik nyata meningkatkan
kandungan karbon tanah. Karbon merupakan komponen paling besar dalam bahan
organik sehingga pemberian bahan organik akan meningkatkan kandungan karbon
tanah. Tingginya karbon tanah ini akan mempengaruhi sifat tanah menjadi lebih
baik, baik secara fisik, kimia dan biologi. Karbon merupakan sumber makanan mikroorganisme
tanah,s ehingga keberadaan unsur ini dalam tanah akan memacu
kegiatan mikroorganisme sehingga meningkatkan proses dekomposisi tanah dan juga
reaksi-reaksi yang memerlukan bantuan mikroorganisme, misalnya pelarutan P,
fiksasi N dan sebagainya (Utami dan Handayani, 2003).
Tabel
2. Pengaruh perlakuan terhadap kandungan Asam Humat, Asam Fulfat, N Total, dan
K tersedia
No.
|
Perlakuan
|
Asam humat (%)
|
Asam fulfat (%)
|
N total (%)
|
K tersedia (mg/100
gr)
|
1
|
Pertanian Organik 1
|
0,33 a
|
0,35 a
|
0,23 a
|
1,78 b
|
2
|
Pertanian Organik 2
|
0,24 d
|
0,31 b
|
0,21 cd
|
1,17 c
|
3
|
Pertanian Non organik
1
|
0,16 f
|
0,22 de
|
0,22 b
|
2,12 a
|
4
|
Pertanian Non organik
2
|
0,26 c
|
0,22 de
|
0,21 cd
|
0,83 d
|
5
|
Pertanian Non organik
3
|
0,26 c
|
0,17 f
|
0,19 e
|
0,66 e
|
6
|
Pertanian Non organik
4
|
0,17 e
|
0,25 c
|
0,17 f
|
0,60 f
|
Keterangan:
Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata dengan
jenjang 95%
Kandungan
c-organik menurut tipe fisiogami yakni kedalaman 0-10 cm memiliki kandungan
C-organik 4 %, kedalaman 10-20 cm adalah 3,38 % dan kedalaman 20-30 cm adalah
2,52 % dengan harkat sedang sampai tinggi. Fisiognomi II kedalaman 0-10 cm
kandungan C-organik adalah 5,00 %, kedalaman 10-20 cm adalah 2,67 % dan
kedalaman 20-30 adalah 2,38 % dengan harkat sedang sampai tinggi. Fisiognomi
III pada kedalaman 0-10 cm kandungan C-organik adalah 5,63 %, kedalaman 10-20
cm adalah 3,89 % dan kedalaman 20-30 cm adalah 3,56 % dengan harkat tinggi
hingga sangat tinggi. kandungan C-organik cenderung menurun dengan semakin
dalamnya tanah. Hal ini dapat disebabkan oleh akumulasi bahan organik yang
berasal dari dekomposisi seresah lebih banyak di bagian atas (supriono dkk, 2009).
B.
Identifikasi
Pupuk An Organik
Pupuk adalah
suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah
sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang
khusus, pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara
tanaman.Berbicara tentang tanaman tidak akan lepas dari masalah pupuk. Dalam
pertanian modern, penggunaan materi yang berupa pupuk adalah mutlak untuk
memacu tingkat produksi tanaman yang diharapkan.Seperti telah diketahui bersama
bahwa pupuk yang diproduksi dan beredar dipasaran sangatlah beragam, baik dalam
hal jenis, bentuk, ukuran, maupun kemasannya. Pupuk–pupuk tersebut hampir 90%
sudah mampu memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman, dari unsur makro hingga
unsur yang berbentuk mikro. Kalau tindakan pemupukan untuk menambah bahan-bahan
yang kurang tidak segera dilakukan tanaman akan tumbuh kurang sempurna,
misalnya menguning, tergantung pada jenis zat yang kurang.Menurut hasil
penelitian setiap tanaman memerlukan paling sedikit 16 unsur (ada yang
menyebutnya zat) agar pertumbuhannya normal. Dari ke 16 unsur tersebut, tiga
unsur (Carbon, Hidrogen, Oksigen) diperoleh dari udara, sedangkan 13 unsur lagi
tersedia oleh tanah adalah Nitrogen (N), Pospor (P), Kalium (K), Calsium (Ca),
Magnesium (Mg), Sulfur atau Belerang (S), Klor (Cl), Ferum atau Besi (Fe),
Mangan (Mn), Cuprum atau Tembaga (Cu), Zink atau Seng (Zn), Boron (B), dan
Molibdenum (Mo). Tanah dikatakan subur dan sempurna jika mengandung lengkap
unsur-unsur tersebut diatas. Ke-13 unsur tersebut sangat terbatas jumlahnya di
dalam tanah. Terkadang tanah pun tidak mengandung unsur-unsur tersebut secara
lengkap. Hal ini dapat diakibatkan karena sudah habis tersedot oleh tanaman
saat kita tidak henti-hentinya bercocok tanam tanpa diimbangi dengan pemupukan.
Kalau dilihat dari jumlah yang disedot tanaman, dari ke-13 unsur tersebut hanya
6 unsur saja yang diambil tanaman dalam jumlah yang banyak. Unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah yang banyak tersebut disebut unsur makro. Ke-6 jenis
unsur makro tersebut adalah N, P, K, S, Ca, dan Mg. (Marsono.2001)
Pupuk dapat
dikelompokkan berdasarkan kandungan dan jumlah unsure hara,reaksi kimia,maupun
fisiologis,senyawa bentuk dan pembuatannya.berdasarkan bentuk fasanya pupuk
dibedakan atas pupuk padat,cair,dan gas.pupuk padat dapat dikelompokkan
berdasarkan bentuknya,yaitu : 1> pupuk berbentuk serbuk halus,tepung,atau
Kristal (missal ZA atau ammonium sulfat),2> pupuk berbentuk butiran halus
atau granule ( missal urea),3> pupuk berbetuk butiran kasar(missal TSP)dan
4> pupuk berbetuk briket (missal urea briket),pupuk berfasa cair biasanya
disimpan dalam botol atau drum atau tanki ( missal:larutan urea,wuxal,ammonia
cair).Pupuk berfasa gas biasanya disimpan dalam tanki bertekanan (missal Amonia
atau NH3).
Berdasarkan
senyawanya,pupuk digolongkan menjadi : 1).pupuk organic ( kompos,pupuk
kandang,pupuk hijau,guano),dan 2). Pupuk anorganik ( contoh :ZA,Urea,TSP,KCl
atau MOP).berdasarkan pembuatannya,pupuk digolongkan menjadi 2 yaitu 1). Pupuk
alam ( contoh : ppuk kandang ,Guano,rock phosphate/RP atau batuan fosfat ) dan
2). Pupuk anorganik (contoh urea,ZA,KCl).berdasrkan kandungan menjadi : 1).
Pupuk N,yaitu pupuk yang mengandung nitrogen ( contoh : Urea (46-0-0) atau
ammonium sulfat) 2). Pupuk P yaitu pupuk yang mengandung fosfor ( contoh TSP (0-46-0)
ESP (0-16-0),3). Pupuk K yaitu pupuk yang mengandung kalium (cotoh :KCl atau
MOP (0-0-60),ZK atau kalium sulfat (0-0-50).
Sakit
Mungkin sakit ini tak kau kira
Aku rasa semua telah sirna
Kala kau buang muka mu
Di sore itu
Harusnya diriku tak berfikir terlalu negatif
Kau kini tlah tahu sudah dan sikapmu itu
Telah menghancurkan HATIKU
Aku rasa semua telah sirna
Kala kau buang muka mu
Di sore itu
Harusnya diriku tak berfikir terlalu negatif
Kau kini tlah tahu sudah dan sikapmu itu
Telah menghancurkan HATIKU
Rabu, 26 Juni 2013
A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those
I love purpose hard to find
While I recall all the words you spoke to me
Can't help but wish that
I was there
Back where I'd love to be, oh yeah
Dear God the only thing yo yeah
I ask of you isto hold her when
I'm not aroundwhen
I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when
I found herAnd now I wish I'd stayed'Cause I'm lonely and I'm tiredI'm missing you again oh no
Once again
There's nothing here for me on this barren road
There's no one here while the city sleepsand all the shops are closed
Can't help but think of the times
I've had with youPictures and some memories will have to help me through, oh yeah
Dear God the only thing I ask of you isto hold her when I'm not aroundwhen
I'm much too far away
We all need that person who can be true to youI left her when
I found herAnd now I wish I'd stayed'
Cause I'm lonely and I'm tiredI'm missing you again oh no
Once again
Miles away from those
I love purpose hard to find
While I recall all the words you spoke to me
Can't help but wish that
I was there
Back where I'd love to be, oh yeah
Dear God the only thing yo yeah
I ask of you isto hold her when
I'm not aroundwhen
I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when
I found herAnd now I wish I'd stayed'Cause I'm lonely and I'm tiredI'm missing you again oh no
Once again
There's nothing here for me on this barren road
There's no one here while the city sleepsand all the shops are closed
Can't help but think of the times
I've had with youPictures and some memories will have to help me through, oh yeah
Dear God the only thing I ask of you isto hold her when I'm not aroundwhen
I'm much too far away
We all need that person who can be true to youI left her when
I found herAnd now I wish I'd stayed'
Cause I'm lonely and I'm tiredI'm missing you again oh no
Once again
lirik lagu endank soekamti maling kondang album 5
Pancen asu tumindakmu ora pantes ditiru
Njupuk ra ngomong barang uwong kui jenenge nyolong
Pancen aku rodo mbeling tapi ra gelem maling
Senajan kepepet tipis ing dompet aku ra gelem nyopet
Reff
Maling pitik njaluk digitik
Maling hape njaluk di sate
Maling duit, duit negoro ning neroko
Paling aman maling atimu
Saben mbengi ra iso turu
Ngopo wae kelingan aku
Pancen ASU
Bridge
Wong kelangan atine remuk tenan
Uripe ra karuan iso edan
Sing ra pener malah dadi keblinger
Takon karo wong pinter
Muter muter terrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr yeach
Apa yang dimaksud fotorespirasi dan jelaskan mekanismenya?
Jawab:
Fotorespirasi
adalah sejenis respirasi pada tumbuhan yang dibangkitkan oleh penerimaan cahaya
yang diterima oleh daun. Diketahui pula bahwa kebutuhan energi dan ketersediaan
oksigen dalam sel juga mempengaruhi fotorespirasi. Walaupun menyerupai
respirasi (pernafasan) biasa, yaitu proses oksidasi yang melibatkan oksigen,
mekanisme respirasi karena rangsangan cahaya ini agak berbeda dan dianggap sebagai
proses fisiologi tersendiri (Garnerd,
1991).
Proses
yang disebut juga "asimilasi cahaya oksidatif" ini terjadi pada
sel-sel mesofil daun dan diketahui merupakan gejala umum pada tumbuhan C3,
seperti kedelai dan padi. Lebih jauh, proses ini hanya terjadi pada stroma dari
kloroplas, dan didukung oleh peroksisom dan mitokondria (Salisbury, 1995).
Secara
biokimia, proses fotorespirasi merupakan cabang dari jalur glikolat. Enzim
utama yang terlibat adalah enzim yang sama dalam proses reaksi gelap
fotosintesis, Rubisco (ribulosa-bifosfat karboksilase-oksigenase). Rubisco
memiliki dua sisi aktif: sisi karboksilase yang aktif pada fotosintesis dan
sisi oksigenase yang aktif pada fotorespirasi. Kedua proses yang terjadi pada stroma
ini juga memerlukan substrat yang sama, ribulosa bifosfat (RuBP), dan juga
dipengaruhi secara positif oleh konsentrasi ion Magnesium dan derajat keasaman
(pH) sel. Dengan demikian fotorespirasi menjadi pesaing bagi fotosintesis,
suatu kondisi yang tidak disukai kalangan pertanian, karena mengurangi
akumulasi energi. Jika kadar CO2 dalam sel rendah (misalnya karena meningkatnya
penyinaran dan suhu sehingga laju produksi oksigen sangat tinggi dan stomata
menutup), RuBP akan dipecah oleh Rubisco menjadi P-glikolat dan P-gliserat
(dengan melibatkan satu molekul air menjadi glikolat dan P-OH). P-gliserat (P
dibaca "fosfo") akan didefosforilasi oleh ADP sehingga membentuk ATP.
P-glikolat memasuki proses agak rumit menuju peroksisoma, lalu mitokondria,
lalu kembali ke peroksisoma untuk diubah menjadi serin, lalu gliserat. Gliserat
masuk kembali ke kloroplas untuk diproses secara normal oleh siklus Calvin
menjadi gliseraldehid-3-fosfat (G3P)
(Salisbury dan Ross, 1992).
Tanaman
C3, Reaksi pertama dalam jalur reduksi pentosa pospat adalah pembentukan produk
beratom karbon 3 yaitu asam 3 fosfogliserat. Kebanyakan tanaman yang mengikat
karbon dengan jalur ini disebut tanaman C3. Meskipun demikian fiksasi CO2 tanaman C3 dihambat proses fotorespirasi.
Proses ini bergantung dari kemampuan enzim rubisco yang juga berfungsi sebagai
oksigenase. Dalam hal ini oksigen didikat oleh enzim dan bereaksi dengan 1,5
difosforibulose untuk membentuk 2 fosfoglikosidik dan asam 3 fosfogliserat. 2
Fosfoglikolat tidak bisa digunakan dalam jalur reduksi fosfat tetapi 2 molekul
dari substrat akan bereaksi kemudian sepanjang jalur siklik. Melibatkan glisin,
serin, dan gliserat untuk menghasilkan 1 molekul 3 fosfogliserat, 1 molekul
CO2, dan 1 molekul anorganik fosfat
(Heddy, 1990).
Fotorespirasi
hingga kini bersaing dengan asimilasi karbon dioksida dan membuat fotosintesis
kurang efisien. Sebanyak 30 – 50% dari karbon yang digunakan oleh fotosintesis
hilang oleh fotorespirasi pada tumbuhan normal C. Proses distimulasi oleh
cahaya dan temperature yang meningkat dan dengan demikian secara khusus tidak
menguntungkan untuk tanaman yang tumbuh di tempat beriklim panas (Sitompul dan Guritno, 1992).
Banyak
perkiraan tentang fakta bahwa enzim rubisco juga mendukung suatu proses yang
bertentangan dengan fungsi utamanya. Tidak ada deskripsi yang jelas mengenai
hal ini, tetapi sebuah usulan menyatakan bahwa proses untuk melindungi kloroplas pada tumbuhan dari kerusakan oleh
cahaya matahari yang kuat pada kondisi kering, ketika CO2 dihalangi untuk masuk
ke daun karena stomata menutup dengan tujuan untuk menghindari kehilangan air.
Oksigen dapat masuk dengan difusi melewati kutikula daun, dan dengan demikian
fotorespirasi dapat dilakukan dan ATP dan NADPH yang dihasilkan oleh proses
fotosintesis dapat digunakan. Sebaliknya, akumulasi dari senyawa kaya energi
ini – di mana tidak dapat digunakan untuk fotosintesis normal karena kekurangan
CO2 – bisa mempengaruhi kloroplas. Hal itu secara aktual telah ditunjukkan
dimana tumbuhan terkondisikan untuk memperkuat penyinaran di bawah kondisi
dimana oksigen dicegah untuk masuk ke daun, tidak dapat memfotosintesis pada
kecepatan normalnya ketika hal itu kembali pada kondisi normal. Ini
mengindikasikan bahwa kerusakan permanen pada alat fotosintesis terjadi (Lakitan, 2007).
Peran
fotorespirasi diperdebatkan namun semua kalangan sepakat bahwa fotorespirasi
merupakan penyia-nyiaan energi. Dari sisi evolusi, proses ini dianggap sebagai
sisa-sisa ciri masa lampau (relik). Atmosfer pada masa lampau mengandung
oksigen pada kadar yang rendah, sehingga fotorespirasi tidak terjadi seintensif
seperti masa kini. Fotorespirasi dianggap bermanfaat karena menyediakan CO2 dan
NH3 bebas untuk diasimilasi ulang, sehingga dianggap sebagai mekanisme daur
ulang (efisiensi). Pendapat lain menyatakan bahwa fotorespirasi tidak memiliki
fungsi fisiologis apa pun, baik sebagai penyedia asam amino tertentu (serin dan
glisin) maupun sebagai pelindung klorofil dari perombakan karena fotooksidasi (Dwijoseputro, 1983).
Sejumlah
tumbuhan mengembangkan mekanisme untuk mencegah fotorespirasi. Untuk menekan
fotorespirasi, tumbuhan C4 mengembangkan strategi ruang dengan memisahkan
jaringan yang melakukan reaksi terang (sel mesofil) dan reaksi gelap (sel
selubung pembuluh, atau bundle sheath). Sel-sel mesofil tumbuhan C4 tidak
memiliki Rubisco. Strategi yang diambil tumbuhan CAM bersifat waktu (temporal),
yaitu memisahkan waktu untuk reaksi terang (pada saat penyinaran penuh) dan
reaksi gelap (di malam hari) (Dartius, 1991).
Aku jatuh cinta padamu
Sejak pertama kita bertemu
Diam menghuni relung hati
Kau tak pernah perduli
Tuhan mengapa kau anugerahkan
Cinta yang tak mungkin tuk bersatu
Kau yang telah lama kucintai
Ada yang memiliki
Chorus:
Cinta sejatiTak akan pernah mati
Selalu menghiasi ketulusan cinta ini
Jalan hidup telah membuat kita
Harus senantiasa bersama
Lewati Segala suka duka
Tiada cinta bicara
Chorus
Dan kau
Selalu hanya diam membisu
Meskipun engkau tahu
Batapa dalam cintaku
Aku jatuh cinta padamu
Sejak pertama kita bertemu
Diam menghuni relung hati
Kau tak pernah perduli
Tuhan mengapa kau anugerahkan
Cinta yang tak mungkin tuk bersatu
Kau yang telah lama kucintai
Ada yang memiliki
Chorus:
Cinta sejatiTak akan pernah mati
Selalu menghiasi ketulusan cinta ini
Jalan hidup telah membuat kita
Harus senantiasa bersama
Lewati Segala suka duka
Tiada cinta bicara
Chorus
Dan kau
Selalu hanya diam membisu
Meskipun engkau tahu
Batapa dalam cintaku
Aku jatuh cinta padamu
SEPUTAR
TANAMAN C3- C4 DAN CAM
TANAMAN
C3-C4 DAN CAM
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism). Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti gandum, kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3.
Tanaman C3 dan C4 dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2 dari atmosfir dan produk awal yang dihasilkan dari proses assimilasi. Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP ( RuBP merupakan substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis ) dalam proses awal assimilasi, juga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi ( fotorespirasi adalah respirasi,proses pembongkaran karbohidrat untuk
menghasilkan energi dan hasil samping, yang terjadi pada siang hari ) . Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah besar.
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism). Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti gandum, kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3.
Tanaman C3 dan C4 dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2 dari atmosfir dan produk awal yang dihasilkan dari proses assimilasi. Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP ( RuBP merupakan substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis ) dalam proses awal assimilasi, juga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi ( fotorespirasi adalah respirasi,proses pembongkaran karbohidrat untuk
menghasilkan energi dan hasil samping, yang terjadi pada siang hari ) . Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah besar.
Sebagian besar tanaman pertanian,
seperti padi, gandum, kentang, kedelai, kacang-kacangan,
dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3. Tanaman
pangan yang tumbuh di daerah tropis, terutama gandum,
akan mengalami penurunan hasil yang nyata dengan adanya
kenaikan sedikit suhu karena saat ini gandum dibudidayakan
pada kondisi suhu toleransi maksimum. Negara berkembang
akan berada pada posisi sulit untuk mempertahankan
kecukupan pangan.
Tumbuhan C4 - tumbuhan
yang didapati mempunyai 4-karbon asid organik seperti
oxalacetate, malate, dan aspartate.
Tumbuhan C3 - tumbuhan yang didapati mempunyai sebatian 3-karbon yang stabil hasil daripada fotosintessis.. RuBP
merupakan penerima karbon diperingkat permulaan. Tumbuhan CAM - Crassulacean Acid Metabolism. - tumbuh di kawasan gurun, dan mengambil CO2 di atmosfer dan membentuk sebagian 4-karbon juga. Sifatnya berbeda kerana stomata tumbuhan ini terbuka diwaktu malam dan tutup waktu siang. Keadaan ini menghalang air hilang diwaktu siang melalui stomata. CO2 diserap waktu malam dam ditukarkan kepada sebagian 4-karbon asid organik (malate). Diwaktu siang peroses fotosintesis seperti biasa.
Tumbuhan C3 - tumbuhan yang didapati mempunyai sebatian 3-karbon yang stabil hasil daripada fotosintessis.. RuBP
merupakan penerima karbon diperingkat permulaan. Tumbuhan CAM - Crassulacean Acid Metabolism. - tumbuh di kawasan gurun, dan mengambil CO2 di atmosfer dan membentuk sebagian 4-karbon juga. Sifatnya berbeda kerana stomata tumbuhan ini terbuka diwaktu malam dan tutup waktu siang. Keadaan ini menghalang air hilang diwaktu siang melalui stomata. CO2 diserap waktu malam dam ditukarkan kepada sebagian 4-karbon asid organik (malate). Diwaktu siang peroses fotosintesis seperti biasa.
Pada
tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (enzym pengikat CO2
pada tanaman C4) yang tidak dapat mengikat O2 sehingga
tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi
terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil
(sekelompok sel-sel yang mempunyai klorofil yang terletak
di bawah sel-sel epidermis daun). CO2 yang sudah
terikat oleh PEP kemudian ditransfer ke sel-sel "bundle sheath" (sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan phloem) dimana kemudian pengikatan dengan RuBP terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2 pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and G sangat rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi. , laju assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan meningkatnya CO2 Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan lebih beruntung dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan.
Contoh tanaman C3 antara lain : kedele, kacang tanah, kentang, dll
contoh tanaman C4 adalah jagung, sorgum dan tebu.
terikat oleh PEP kemudian ditransfer ke sel-sel "bundle sheath" (sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan phloem) dimana kemudian pengikatan dengan RuBP terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2 pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and G sangat rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi. , laju assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan meningkatnya CO2 Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan lebih beruntung dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan.
Contoh tanaman C3 antara lain : kedele, kacang tanah, kentang, dll
contoh tanaman C4 adalah jagung, sorgum dan tebu.
Tanaman C3
Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk setelah fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3, 3-fosfogliserat. Kebanyakan tumbuhan yang menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3. Padi, gandum, dan kedelai merupakan contoh-contoh tumbuhan C3 yang penting dalam pertanian.
Kondisi lingkungan yang mendorong
fotorespirasi ialah hari yang panas, kering, dan terik-kondisi
yang menyebabkan stomata tertutup. Kondisi ini menyebabkan
CO2 tidak bisa masuk dan O2 tidak bisa keluar sehingga
terjadi fotorespirasi.Dalam spesies tumbuhan tertentu,
ada cara lain fiksasi karbon yang meminimumkan fotorespirasi.
Dua adaptasi fotosintetik yang paling penting ini
ialah fotosintesis C4 dan CAM
Dalam fotosintesis C3 berbeda dengan
C4,pada C3 karbon dioxida masuk ke siklus calvin secara
langsung. Struktur kloroplas pada tanaman C3 homogen.
Tanaman C3 mempunyai suatu peran penting dalam metabolisme,
tanaman C3 mempunyai kemampuan fotorespirasi yang
rendah karena mereka tidak memerlukan energi untuk
fiksasi sebelumnya. Tanaman C3 dapat kehilangan 20
% carbon dalam siklus calvin karena radiasi, tanaman
ini termasuk salah satu group phylogenik. Konsep dasar
reaksi gelap fotosintesis siklus Calvin (C3) adalah
sebagai berikut: CO2 diikat oleh RUDP untuk selanjutnya
dirubah menjadi senyawa organik C6 yang tidak stabil
yang pada akhirnya dirubah menjadi glukosa dengan
menggunakan 18ATP dan 12 NADPH.Siklus ini terjadi
dalam kloroplas pada bagian stroma.Untuk menghasilkan
satu molekul glukosa diperlukan 6 siklus C3.
Pemberian Naungan
-
Merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi intensitas cahaya yang terlalu tinggi.
-
Pemberian naungan dilakukan pada budidaya tanaman yang umumnya termasuk kelompok C3 maupun dalam fase pembibitan
-
Pada fase bibit, semua jenis tanaman tidak tahan IC penuh, butuh 30-40%, diatasi dengan naungan
-
Pada tanaman kelompok C3, naungan tidak hanya diperlukan pada fase bibit saja, tetapi sepanjang siklus hidup tanaman
-
Meskipun dengan semakin dewasa umur tanaman, intensitas naungan semakin dikurangi
-
Naungan selain diperlukan untuk mengurangi intensitas cahaya yang sampai ke tanaman pokok, juga dimanfaatkan sebagai salah satu metode pengendalian gulma
-
Di bawah penaung, bersih dari gulma terutama rumputan
-
Semakin jauh dari penaung, gulma mulai tumbuh semakin cepat
-
Titik kompensasi gulma rumputan dapat ditentukan sama dengan IC pada batas mulai ada pertumbuhan gulma
-
Tumbuhan tumbuh ditempat dg IC lebih tinggi dari titik kompensasi (sebelum tercapai titik jenuh), hasil fotosintesis cukup untuk respirasi dan sisanya untuk pertumbuhan
Dampak pemberian naungan terhadap
iklim mikro
-
Mengurangi IC di sekitar sebesar 30-40%
-
Mengurangi aliran udara disekitar tajuk
-
Kelembaban udara disekitar tajuk lebih stabil (60-70%)
-
Mengurangi laju evapotranspirasi
-
Terjadi keseimbangan antara ketersediaan air dengan tingkat transpirasi tanaman
Tumbuhan tipe C3 memproduksi sedikit
makanan apabila stomatanya tertutup pada hari yang
panas dan kering. Tingkat CO2 yang menurun dalam
daun akan mengurangi bahan ke siklus Calvin. Yang
membuat tambah parah, rubisko ini dapat menerima O2 sebagai
pengganti CO2 . Karena konsentrasi O2 melebihi
konsentrasi CO2 dalam ruang udara daun, rubisko
menambahkan O2 pada siklus Calvin dan bukannya
CO2 . Produknya terurai, dan satu potong, senyawa
berkarbon 2 dikirim keluar dari kloroplas. Mitokondria
dan peroksisom kemudian memecah molekul berkarbon
2 menjadi CO2 . Proses ini yang disebut Fotorespirasi.
Akan tetapi tidak seperti respirasi sel, fotorespirasi
tidak menghasilkan ATP. Dan tidak seperti fotosintesis,
fotorespirasi tidak menghasilkan makanan, tapi menurunkan
keluaran fotosintesis dengan menyedot bahan organic
dari siklus Calvin.
Tahapan siklus Calvin pada tanaman C3;
Fase I: fiksasi karbon, Siklus calvin
memasukkan setiap molekul CO2dengan menautkannya pada
gula berkarbon 5 yang dinamai ribose bifosfat(RuBP).
Enzim yang mengkatalis langkah ini adalah rubisko.produknya
adalah intermediet berkarbon 6 yang demikian tidak
stabil hinggga terurai separuhnya untuk membentuk
2 molekul 3-fosfogliserat.
Fase II: reduksi, setiap molekul3-fosfogliserat
menerima gugus fosfat baru. Suatau enzim mentransfer
gugus fosfat dari ATP membentuk 1,3-bifosfogliserat
sebagai produknya. Selanjutnya sepasang electron disumbangkan
oleh NADPH untuk mereduksi 1,3-bifosfogliserat menjadi
G3P. G3P ini berbentuk gula berkarbon 3. Hasilnya
terdapat 18 karbon karbohidrat , 1molekulnya keluar
dan digunakan oleh tumbuhan dan 5 yang lain didaur
ulang untuk meregenerasi 3 molekul RuBP
Fase III: Regenerasi RuBP, Dalam
suatu rangkaian reaksi yang rumity, rangkan karbon
yang terdiri atas 5 molekul G3P disusun ulang oleh
langkah terakhir siklus Calvin menjadi 3 molekul RuBP.
Untuk menyelesaikan ini, siklus ini menghabiskan 3
molekul ATP . RuBP ini siap menerima CO2 kembaliTanaman
C3 dan C4 dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2
dari atmosfir dan produk awal yang dihasilkan dari
proses assimilasi.
Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan
CO2 dengan RuBP (RuBP merupakan substrat untuk pembentukan
karbohidrat dalam proses fotosintesis) dalam proses
awal assimilasi, juga dapat mengikat O2 pada saat
yang bersamaan untuk proses fotorespirasi ( fotorespirasi
adalah respirasi,proses pembongkaran karbohidrat untuk
menghasilkan energi dan hasil samping, yang terjadi
pada siang hari) . Jika konsentrasi CO2 di atmosfir
ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan
O2 akan lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi
terhambat dan assimilasi akan bertambah besar.
Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh
PEP (enzym pengikat CO2 pada tanaman C4) yang tidak
dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi
antara CO2 dan O2. Lokasi terjadinya assosiasi awal
ini adalah di sel-sel mesofil (sekelompok sel-sel
yang mempunyai klorofil yang terletak di bawah sel-sel
epidermis daun). CO2 yang sudah terikat oleh PEP kemudian
ditransfer ke sel-sel “bundle sheath”
(sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan phloem) dimana
kemudian pengikatan dengan RuBP terjadi. Karena tingginya
konsentasi CO2 pada sel-sel bundle sheath ini, maka
O2 tidak mendapat kesempatan untuk bereaksi dengan
RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and G sangat
rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap
CO2, sehingga reaksi fotosintesis terhadap CO2 di
bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi. , laju assimilasi
tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan meningkatnya
CO2
Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan lebih beruntung dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan.
Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan lebih beruntung dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan.
Sintesis C3
Sintesis C3 diawali dengan fiksasi CO2, yaitu menggabungkan CO2 dengan sebuah molekul akseptor karbon. Akan tetapi didalam sintesis C3, CO2 difiksasi ke gula berkarbon 5, yaitu ribulosa bifosfat (RuBP) oleh enzim karboksilase RuBP (rubisko). Molekul berkarbon 6 yang berbentuk tidak stabil dan segera terpisah menjadi 2 molekul fosfogliserat (PGA). Molekul PGA merupakan karbohidrat stabil berkarbon 3 yang pertama kali terbentuk sehingga cara tersebut dinamakan sintesis C3. Molekul PGA bukan molekul berenergi tinggi. Dua molekul PGA mengandung energy yang lebih kecil dibandingkan dengan satu molekul RuBP. Hal tersebut menjelaskan alasan fiksasi CO2 berlangsung secara spontan dan tidak memerlukan energy dari reaksi cahaya. Untuk mensintesis molekul berenergi tinggi, energy dan electron dari ATP maupun NADPH hasil reaksi terang digunakan untuk mereduksi tiap PGA menjadi fosfogliseraldehida (PGAL). Dua molekul PGAL dapat membentuk satu glukosa. Siklus Calvin telah lengkap bila pembentukan glukosa disertai dengan generasi RuBP. Satu molekul CO2 yang tercampur menjadi enam molekul CO2. Ketika enam molekul CO2 bergabung dengan enam molekul RuBP dihasilkan satu glukosa dan enam RuBP sehingga siklus dapat dimulai lagi.
Contoh tanaman: legum (polong-polongan), gandum, padi.
Sintesis C3 diawali dengan fiksasi CO2, yaitu menggabungkan CO2 dengan sebuah molekul akseptor karbon. Akan tetapi didalam sintesis C3, CO2 difiksasi ke gula berkarbon 5, yaitu ribulosa bifosfat (RuBP) oleh enzim karboksilase RuBP (rubisko). Molekul berkarbon 6 yang berbentuk tidak stabil dan segera terpisah menjadi 2 molekul fosfogliserat (PGA). Molekul PGA merupakan karbohidrat stabil berkarbon 3 yang pertama kali terbentuk sehingga cara tersebut dinamakan sintesis C3. Molekul PGA bukan molekul berenergi tinggi. Dua molekul PGA mengandung energy yang lebih kecil dibandingkan dengan satu molekul RuBP. Hal tersebut menjelaskan alasan fiksasi CO2 berlangsung secara spontan dan tidak memerlukan energy dari reaksi cahaya. Untuk mensintesis molekul berenergi tinggi, energy dan electron dari ATP maupun NADPH hasil reaksi terang digunakan untuk mereduksi tiap PGA menjadi fosfogliseraldehida (PGAL). Dua molekul PGAL dapat membentuk satu glukosa. Siklus Calvin telah lengkap bila pembentukan glukosa disertai dengan generasi RuBP. Satu molekul CO2 yang tercampur menjadi enam molekul CO2. Ketika enam molekul CO2 bergabung dengan enam molekul RuBP dihasilkan satu glukosa dan enam RuBP sehingga siklus dapat dimulai lagi.
Contoh tanaman: legum (polong-polongan), gandum, padi.
Tanaman C4
Tumbuhan C4 dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin yang menghasilkan asam berkarbon -4 sebagai hasil pertama fiksasi CO2 dan yang memfiksasi CO2 menjadi APG di sebut spesies C3, sebagian spesies C4 adalah monokotil (tebu, jagung, dll)Reaksi dimana CO2 dikonfersi menjadi asam malat atau asam aspartat adalah melalui penggabugannya dengan fosfoeolpiruvat (PEP) untuk membentuk oksaloasetat dan Pi. Enzim PEP-karboksilase ditemukan pada setiap sel tumbuhan yang hidup dan enzim ini yang berperan dalam memacu fiksasi CO2 pada tumbuhan C4. enzim PEP-karboksilase terkandung dalam jumlah yang banyak pada daun tumbuhan C4, pada daun tumbuhan C-3 dan pada akar, buah-buah dan sel – sel tanpa klorofil lainnya ditemukan suqatu isozim dari PEP-karboksilase. Reaksi untuk mengkonversi oksaloasetat menjadi malat dirangsang oleh enzim malat dehidrogenase dengan kebutuhan elektronnya disediakan oleh NHDPH. Oksaleasetat harus masuk kedalam kloroplas untuk direduksi menjadi malat.
Pembentukkan aspartat dari malat
terjadi didalam sitosol dan membutuhkan asam amino
lain sebagai sumber gugus aminonya. Proses ini disebut
transaminasi.
Pada tumbuihan C-4 terdapat pembagian
tugas antara 2 jenis sel fotosintetik, yakni :
-
sel mesofil
-
sel-sel bundle sheath/ sel seludang-berkas pembuluh.
Sel seludang berkas pembuluh disusun
menjadi kemasan yang sangat padat disekitar berkas
pembuluh. Diantara seludang-berkas pembuluh dan permukaan
daun terdapat sel mesofil yang tersusun agak longgar. Siklus
calvin didahului oleh masuknya CO2 ke dalam senyawa
organic dalam mesofil.
Langkah pertama ialah penambahan
CO2 pada fosfoenolpirufat (PEP) untuk membentuk
produk berkarbon empat yaitu oksaloasetat, Enzim PEP
karboksilase menambahkan CO2 pada PEP. Karbondioksida
difiksasi dalam sel mesofil oleh enzim PEP karboksilase.
Senyawa berkarbon-empat-malat, dalam hal ini menyalurkan
atom CO2 kedalam sel seludang-berkas pembuluh,
melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang –berkas
pembuluh, senyawa berkarbon empat melepaskan CO2 yang
diasimilasi ulang kedalam materi organic oleh robisco
dan siklus Calvin.
Dengan cara ini, fotosintesis C4 meminimumkan
fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula. Adaptasi
ini sangat bermanfaat dalam daerah panas dengan cahaya
matahari yang banyak, dan dilingkungan seperti inilah
tumbuhan C4 sering muncul dan tumbuh subur.
Sintesis
C4
Pada jenis tumbuhan yang hidup di daerah panas seperti jagung, tebu, rumput-rumputan, memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak membuka stomatanya secara penuh untuk mengurangi kehilangan air melalui evaporasi/transpirasi. Ini berakibat terjadinya penurunan jumlah CO2 yang masuk ke stomata. Logikanya hal ini menghambat laju fotosintesis. Ternyata para tumbuhan ini telah mengembangkan cara yang cerdas untuk menjaga agar laju fotosintesis tetap normal meskipun stomata tidak membuka penuh. Apa bedanya dengan tumbuhan C-3?
Perbedaannya ada pada mekanisme fiksasi CO2. Pada tumbuhan C-4 karbondioksida pertamakali akan diikat oleh senyawa yang disebut PEP (phosphoenolphyruvate / fosfoenolpiruvat) dengan bantuan enzim PEP karboksilase dan membentuk oksaloasetat, suatu senyawa 4-C. Itu sebabnya kelompok tumbuhan ini disebut tumbuhan C-4 atau C-4 pathway. PEP dibentuk dari piruvat dengan bantuan enzim piruvat-fosfat dikinase. Berbeda dengan rubisco, PEP sangat lemah berikatan dengan O2. Ini berarti bisa menekan terjadinya fotorespirasi sekaligus mampu menangkap lebih banyak CO2 sehingga bisa meningkatkan laju produksi glukosa.
Pengikatan CO2 oleh PEP tersebut berlangsung di sel-sel mesofil (daging daun). Oksaloasetat yang terbentuk kemudian akan direduksi karena menerima H+ dari NADH dan berubah menjadi malat, kemudian ditransfer menuju ke sel seludang pembuluh (bundle sheath cells) melalui plasmodesmata. Sel-sel seludang pembuluh adalah kelompok sel yang mengelilingi jaringan pengangkut xilem dan floem. Lihat gambar.
Pada jenis tumbuhan yang hidup di daerah panas seperti jagung, tebu, rumput-rumputan, memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak membuka stomatanya secara penuh untuk mengurangi kehilangan air melalui evaporasi/transpirasi. Ini berakibat terjadinya penurunan jumlah CO2 yang masuk ke stomata. Logikanya hal ini menghambat laju fotosintesis. Ternyata para tumbuhan ini telah mengembangkan cara yang cerdas untuk menjaga agar laju fotosintesis tetap normal meskipun stomata tidak membuka penuh. Apa bedanya dengan tumbuhan C-3?
Perbedaannya ada pada mekanisme fiksasi CO2. Pada tumbuhan C-4 karbondioksida pertamakali akan diikat oleh senyawa yang disebut PEP (phosphoenolphyruvate / fosfoenolpiruvat) dengan bantuan enzim PEP karboksilase dan membentuk oksaloasetat, suatu senyawa 4-C. Itu sebabnya kelompok tumbuhan ini disebut tumbuhan C-4 atau C-4 pathway. PEP dibentuk dari piruvat dengan bantuan enzim piruvat-fosfat dikinase. Berbeda dengan rubisco, PEP sangat lemah berikatan dengan O2. Ini berarti bisa menekan terjadinya fotorespirasi sekaligus mampu menangkap lebih banyak CO2 sehingga bisa meningkatkan laju produksi glukosa.
Pengikatan CO2 oleh PEP tersebut berlangsung di sel-sel mesofil (daging daun). Oksaloasetat yang terbentuk kemudian akan direduksi karena menerima H+ dari NADH dan berubah menjadi malat, kemudian ditransfer menuju ke sel seludang pembuluh (bundle sheath cells) melalui plasmodesmata. Sel-sel seludang pembuluh adalah kelompok sel yang mengelilingi jaringan pengangkut xilem dan floem. Lihat gambar.
Di dalam sel-sel seludang pembuluh malat akan dipecah kembali menjadi CO2 yang langsung memasuki siklus Calvin-Benson, dan piruvat dikembalikan lagi ke sel-sel mesofil. Hasil dari siklus Calvin-Benson adalah molekul glukosa yang kemudian ditranspor melalui pembuluh floem.
Dari uraian di atas kita tahu bahwa fiksasi CO2 pada tumbuhan C-4 berlangsung dalam dua langkah. Pertama CO2 diikat oleh PEP menjadi oksaloasetat dan berlangsung di sel-sel mesofil. Kedua CO2 diikat oleh rubisco menjadi APG di sel seludang pembuluh. Ini menyebabkan energi yang digunakan untuk fiksasi CO2 lebih besar, memerlukan 30 molekul ATP untuk pembentukan satu molekul glukosa. Sedangkan pada tumbuhan C-3 hanya memerlukan 18 molekul ATP. Namun demikian besarnya kebutuhan ATP untuk fiksasi CO2 pada tumbuhan C-4 sebanding dengan besarnya hasil produksi glukosa karena dengan cara tersebut mampu menekan terjadinya fotorespirasi yang menyebabkan pengurangan pembentukan glukosa. Itu sebabnya kelompok tumbuhan C-4 dikenal efektif dalam fotosintesis.
Sintesis CAM
Tumbuhan lain yang tergolong sukulen (penyimpan air)
misalnya kaktus dan nanas memiliki adaptasi fotosintesis
yang berbeda lagi. Tidak seperti tumbuhan umumnya,
kelompok tumbuhan ini membuka stomata pada malam hari
dan menutup pada siang hari. Stomata yang menutup
pada siang hari membuat tumbuhan mampu menekan penguapan
sehingga menghemat air, tetapi mencegah masuknya CO2.
Saat stomata terbuka pada malam hari, CO2 di sitoplasma sel-sel mesofil akan diikat oleh PEP dengan bantuan enzim PEP karboksilase sehingga terbentuk oksaloasetat kemudian diubah menjadi malat (persis seperti tumbuhan C-4). Selanjutnya malat yang terbentuk disimpan dalam vakuola sel mesofil hingga pagi hari. Pada siang hari saat reaksi terang menyediakan ATP dan NADPH untuk siklus Calvin-Benson, malat dipecah lagi menjadi CO2 dan piruvat. CO2 masuk ke siklus Calvin-Benson di stroma kloroplas, sedangkan piruvat akan digunakan untuk membentuk kembali PEP
Saat stomata terbuka pada malam hari, CO2 di sitoplasma sel-sel mesofil akan diikat oleh PEP dengan bantuan enzim PEP karboksilase sehingga terbentuk oksaloasetat kemudian diubah menjadi malat (persis seperti tumbuhan C-4). Selanjutnya malat yang terbentuk disimpan dalam vakuola sel mesofil hingga pagi hari. Pada siang hari saat reaksi terang menyediakan ATP dan NADPH untuk siklus Calvin-Benson, malat dipecah lagi menjadi CO2 dan piruvat. CO2 masuk ke siklus Calvin-Benson di stroma kloroplas, sedangkan piruvat akan digunakan untuk membentuk kembali PEP
Perbedaan Tanaman C3 dan Tanaman
C4
No
|
Sifat
Sifat
|
Tanaman
C3
|
Tanaman
C4
|
1
|
Jalur utama fiksasi CO2
|
C3
|
C3 + C4
|
2
|
Hasil pertama fiksasi CO2
|
PGA
|
Oksaloasetat
|
3
|
Molekul penerima CO2
|
RuBP
|
PEP
|
4
|
Enzim pada fiksasi CO2
|
RuBP karboksilase
|
PEP karboksilase
|
5
|
O2 sebagai penghambat fotosintesis
|
ya
|
tidak
|
6
|
fotorespirasi
|
tinggi
|
rendah
|
7
|
Fotosintesis maksimum
|
10 – 40 ppm
|
30 – 90 ppm
|
8
|
Suhu opt. Fotosintesa
|
15 – 30 oC
|
30 – 45 oC
|
9
|
Kebutuhan cahaya untuk fotosintesis
|
10 –40 % chy. Mthr. Pnh
|
Cahaya matahari penuh
|
10
|
Reaksi stomata thd CO2
|
Kurang peka
|
Lebih peka
|
Tebu
(Saccharum officinarum), jagung (Zea mays), dan tumbuhan
tertentu lain tidak mengikat karbon dioksida secara
langsung. Pada tumbuhan ini senyawa pertama yang terbentuk
setelah jangka waktu pelaksanaan fotosintesis yang
sangat pendek, bukanlah senyawa 3-C asam fosfogliserat
(PGA), melainkan senyawa 4-C asam oksaloasetat (OAA).
Metode alternatif fiksasi karbon dioksida untuk fotosintesis
ini disebut jalur Hatch-Slack. Tumbuhan yang menggunakan
jalur ini disebut tumbuhan C4 atau tumbuhan 4 karbon.
Sintasis
C4 diawali fiksasi CO2 oleh enzim karboksilase PEP ke
PEP (fosfenol piruvat) di khloroplast jaringan mesofil.
Produk fiksasi CO2 adalah oksaloasetat yaitu asam berkarbon
empat. PEP + CO2
oksaloasetat
. Oksaloasetat diubah menjadi malat,aspartat
asam malat, atau aspartat,kemudian ditranspor dari khloroplast
ke berkas selubung. Malat kemudian diubah menjadi piruvat
dengan membebaskan CO2. Molekul CO2 masuk ke dalam siklus
Calvin,sedangkan piruvat berdifusi ke jaringan mesofil
dan bergabung dengan sebuah fosfat yang berasal dari
ATP untuk memperbaharui PEP.
Pada suhu 45C atau lebih tinggi,tumbuhan
dengan sintesis C4 menghasilkan enam kali lebih banyak
glukosa daripada tumbuhan C3 pada lingkungan yang kekurangan
air dan nutrisi yang terbatas. Perbedaan tumbuhan C3
dan C4 adalah cara kedua tumbuhan memfiksasi CO2. Pada
tumbuhan C3,CO2 hanya difiksasi RuBP leh karboksilase
RuBP. Karboksilase RuBP hanya bekerja apabila CO2 jumlahnya
berlimpah. Tetapi pada sintesis C4,enzim karboksilase
PEP memfiksasi CO2 pada akseptor karbon lain yaitu PEP.
Karboksilase PEP memiliki daya ikat yang lebih tinggi
terhadap CO2 daripada karboksilase RuBP. Oleh karena
itu,tingkat CO2 menjadi sangat rendah pada tumbuhan
C4,jauh lebih rendah daripada konsentrasi udara normal
dan CO2 masih dapat terfiksasi ke PEP oleh enzim
karboksilase PEP. Sistem perangkap C4 bekerja pada konsentrasi
CO2 yang jauh lebih rendah.
Tumbuhan C4 teramat khusus teradaptasi
pada habitat dengan suhu siang yang tinggi,kelembaban
tanah yang rendah,dan sinar matahari yang terik.Daun
tumbuhan C4 memiliki cirri-ciri khusus yang disebut
anatomy kranz. Daun tersebut mengandung mesofil dan
berkas sel selubung. Kedua jenis sel tersebut mengandung
khoroplast. Berkas sel selubung pada tanaman C3
dan CAM tidak mengandung khloroplat.
TANAMAN CAM
Berbeda dengan gerakan stomata yang lazim, stomata tumbuhan CAM membuka pada malam hari, tetapi menutup pada siang hari. Pada malam hari jika kondisi udara kurang menguntungkan untuk transpirasi, stomata tumbuhan CAM membuka, karbon dioksida berdifusi ke dalam daun dan diikat oleh sistem PEP karboksilase untuk membentuk OAA dan malat. Malat lalu dipindahkan dari sitoplasma ke vakuola tengah sel-sel mesofil dan di sana asam ini terkumpul dalam jumlah besar. Sepanjang siang hari stomata menutup, karena itu berkuranglah kehilangan airnya, dan malat serta asam organik lain yang terkumpul didekarboksilasi agar ada persediaan karon dioksida yang langsung akan diikat oleh sel melalui daur Calvin.Beberapa spesies tumbuhan mempunyai sifat yang berbeda dengan kebanyakan tumbuhan lainnya, yakni Tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari. Kelompok tumbuhan ini umumnya adalah tumbuhan jenis sukulen yang tumbuh da daerah kering. Dengan menutup stomata pada siang hari membantu tumbuhan ini menghemat air, dapat mengurangi laju transpirasinya, sehingga lebih mampu beradaptasi pada daerah kering tersebut.Selama malam hari, ketika stomata tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ii mengambil CO2 dan memasukkannya kedalam berbagai asam organic. Cara fiksasi karbon ini disebut metabolisme asam krasulase,atau crassulacean acid metabolism (CAM).
Berbeda dengan gerakan stomata yang lazim, stomata tumbuhan CAM membuka pada malam hari, tetapi menutup pada siang hari. Pada malam hari jika kondisi udara kurang menguntungkan untuk transpirasi, stomata tumbuhan CAM membuka, karbon dioksida berdifusi ke dalam daun dan diikat oleh sistem PEP karboksilase untuk membentuk OAA dan malat. Malat lalu dipindahkan dari sitoplasma ke vakuola tengah sel-sel mesofil dan di sana asam ini terkumpul dalam jumlah besar. Sepanjang siang hari stomata menutup, karena itu berkuranglah kehilangan airnya, dan malat serta asam organik lain yang terkumpul didekarboksilasi agar ada persediaan karon dioksida yang langsung akan diikat oleh sel melalui daur Calvin.Beberapa spesies tumbuhan mempunyai sifat yang berbeda dengan kebanyakan tumbuhan lainnya, yakni Tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari. Kelompok tumbuhan ini umumnya adalah tumbuhan jenis sukulen yang tumbuh da daerah kering. Dengan menutup stomata pada siang hari membantu tumbuhan ini menghemat air, dapat mengurangi laju transpirasinya, sehingga lebih mampu beradaptasi pada daerah kering tersebut.Selama malam hari, ketika stomata tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ii mengambil CO2 dan memasukkannya kedalam berbagai asam organic. Cara fiksasi karbon ini disebut metabolisme asam krasulase,atau crassulacean acid metabolism (CAM).
Dinamakan demikian karena metabolisme
ini pertama kali diteliti pada tumbuhan dari famili
crassulaceae. Termasuk golongan CAM adalah Crassulaceae,
Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae, Ananas
comosus, dan Oncidium lanceanum.
Jalur CAM serupa dengan jalur C4 dalam
hal karbon dioksida terlebih dahulu dimasukkan kedalam
senyawa organic intermediet sebelum karbon dioksida
ini memasuki siklus Calvin. Perbedaannya ialah bahwa
pada tumbuhan C4, kedua langkah ini terjadi pada ruang
yang terpisah. Langkah ini terpisahkan pada dua jenis
sel. Pada tumbuhan CAM, kedua langkah dipisahkan untuk
sementara. Fiksasi karbon terjadi pada malam hari, dan
siklus calvin berlangsung selama siang hari.
Perbedaan spesis-spesis yang mempunyai
2 laluan (pathways) C3 dan C4 :
- Spesis C4 pada am mempunyai kadar fotosistesis yang lebih tinggi daripada C3, lebih-lebih lagi dalam keadaan intensiti cahaya yang tinggi.
- Enzim PEP carboxylase (dalam C4) mempunyai daya mengambil CO2 yang lebih berbanding dengan enzim RuBP carboxylase (dalam C3). Ini bermakna Tumbuhan C4 beroperasi lebih efisien dalam keadaan kepekatan CO2 yang rendah.
- Tumbuhan C4 mungkin menggunakan lebih tenaga daripada C3 untuk mengikat molekul CO2.
- Spesis C4 juga mempunyai enzim RuBP carboxylase, tetapi arasnya rendah berbanding dengan spesis C3 (lebih kurang 10%). Sebaliknya, spesis C3 didapati tidak mempunyai enzim PEP carboxylase.
- Perbedaan anatomi:-
a. Spesis C4 mempunyai kloroplas dalam sel-sel berkas upih (vascular sheath cells), manakala spesis C3 tiada.
b. Dalam spesis C4, kloroplas dalam sel-sel berkas upih berbeza dengan spesis C3. Ia mempunyai satu membran luar dengan tiada grana. Kloroplas dalam sel-sel mesofil adalah sama seperti yang terdapat dalam spesis C3. - Perbedaan dalam adaptasi untuk C3 dan C4 dan berbeza
mekanisma pengikatan CO2.
Spesis C3 - adaptasi kepada kawasan sejuk, lembab ke panas, dan keadaan yang lembab.
Spesis C4 - adaptasi kepada kewasan panas, keadaan kering dan lembab. - Dalam spesis C4 kurang berlaku "photorespiration" (respirasi waktu siang), jadi penghasilan bahan kering atau fotosintatnya tidak akan terjejas sepertimana berlaku dalam spesis C3. Photorespiration ini boleh dikira sebagai "counterproductive" kepada penambahan bahan kering dalam tumbuhan
TABLE
. Differences between plants having C4 or C3 cycles
of primary photosynthetic carboxylation.
C4 PLANTS
|
C3 PLANTS
|
|
COz compensation point
|
0-5 ppm
|
3O~lO0 ppm
|
Carboxylation product
|
Oxaloacetic acid (C4)
|
PGA (C3)
|
C02 acceptor
|
PEP
|
RuBP
|
Photorespiration
|
Low or absent
|
High
|
Effect
of 02 (0%
to 50%)
|
None
|
Inhibitory
|
Chloroplasts
|
One or two kinds
|
One kind
|
Leaf veins
|
Well developed bundle sheath, many bundle
sheath, many chloroplasts
|
Poorly
developed bundle sheath, few chloroplasts
|
Photosynthetic efficiency
|
High
|
Usually lower
|
Maximum rate of photosynthesis
|
High
|
Low to high
|
Productivity
|
High
|
Low to high
|
Effect of high temperature
|
Stimulates net C02 uptake
|
Inhibits
net CO2 uptake
|
*From R. G. S. Bidwell, Plant Physiology, New York:
Macmillan, 1974.
Tanaman C3 dan C4 dibedakan oleh cara
mereka mengikat CO2 dari atmosfir dan produk awal yang
dihasilkan dari proses assimilasi. Pada tanaman C3,
enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP (RuBP merupakan
substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses
fotosintesis) dalam proses awal assimilasi, juga dapat
mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi
( fotorespirasi adalah respirasi,proses pembongkaran
karbohidrat untuk menghasilkan energi dan hasil samping,
yang terjadi pada siang hari) . Jika konsentrasi CO2
di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara
CO2 dan O2 akan lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi
terhambat dan assimilasi akan bertambah besar.
Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP
(enzym pengikat CO2 pada tanaman C4) yang tidak dapat
mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara
CO2 dan O2. Lokasi terjadinya assosiasi awal ini adalah
di sel-sel mesofil (sekelompok sel-sel yang mempunyai
klorofil yang terletak di bawah sel-sel epidermis daun).
CO2 yang sudah terikat oleh PEP kemudian ditransfer
ke sel-sel "bundle sheath" (sekelompok sel-sel
di sekitar xylem dan phloem) dimana kemudian pengikatan
dengan RuBP terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2
pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat
kesempatan untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi
sangat kecil and G sangat rendah, PEP mempunyai daya
ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi fotosintesis
terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi.
, laju assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit
dengan meningkatnya CO2
Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan lebih beruntung dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan.
Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan lebih beruntung dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan.
Perbedaan
Tanaman C3, C4 dan CAM
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism). Perbedaan tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini.
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism). Perbedaan tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini.
C3
|
C4
|
CAM
(crassulacean acid metabolism)
|
lebih
adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer
tinggi
|
adaptif
di daerah panas dan kering
|
adaptif
di daerah panas dan kering
|
enzim
yang menyatukan CO2 dengan RuBP, juga dapat
mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk
proses fotorespirasi
|
CO2
diikat oleh PEP yang
tidak
dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi
antara CO2 dan O2
|
Pada
malam hari asam malat tinggi, pada siang hari
malat rendah Lintasan
|
karbon
dioxida masuk ke siklus calvin secara langsung.
|
tidak
mengikat karbon dioksida secara langsung
|
tidak
mengikat karbon dioksida secara langsung
|
Disebut
tumbuhan C3 karena senyawa awal yang terbentuk
berkarbon 3 (fosfogliserat)
|
Sel
seludang pembuluh berkembang dengan baik dan
banyak mengandung kloroplas
|
Umumnya
tumbuhan yang beradaptasi pada keadaan kering
seperti kaktus, anggrek dan nenas
|
Sebagian
besar tumbuhan tinggi masuk ke dalam kelompok
tumbuhan C3
|
Fotosintesis
terjadi di dalam sel mesofil dan sel seludang
pembuluh
|
Reduksi
karbon melalui lintasan C4 dan C3 dalam
sel mesofil tetapi waktunya berbeda
|
Apabila stomata menutup akibat stress terjadi peningkatan fotorespirasi pengikatan O2 oleh enzim Rubisco | Pengikatan CO2di udara melalui lintasan C4 di sel mesofil dan reduksi karbon melalui siklus Calvin (siklus C3) di dalam sel seludang pembuluh | Pada malam hari terjadi lintasan C4 pada siang hari terjadi suklus C3 |
Produk awal reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam 3-fosfogliserat atau PGA | Produk awal reduksi CO2 (fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, dan aspartat ( hasilnya berupa asam-asam yang berkarbon C4) | Memiliki daun yang cukup tebal sehingga laju transpirasinya rendah |
Terdiri atas sekumpulan reaksi kimia yang berlangsung di dalam stroma kloroplas yang tidak membutuhkan energi dari cahaya mataharai secara langsung. | Reaksinya berlangsung di mesofil daun, yang terlebih dahulu bereaksi dengan H2O membentuk HCO3 dengan bantuan enzim karbonik anhidrase | Stomatanya membuka pada malam hari |
Sumber energi yang diperlukan berasal dari fase terang fotosintesis | Memiliki sel seludang di samping mesofil | Pati diuraikan melalui proses glikolisis dan membentuk PEP |